[Travel Story] Batu Dinding Waterfall


Melepas penat setelah 5 hari terkurung dikubikel kantor pastinya ditunggu oleh para pekerja kantoran. Entah itu sekedar malas-malasan dirumah, menekuni hobi, berkumpul dengan kolega, atau sekedar jalan-jalan bersama keluarga di tempat hiburan dewasa. Bepergian mengunjungi wisata alam bisa jadi salah satu alternatif untuk menyegarkan pikiran. Ya berhubung di Pekanbaru ini tempat wisata alamnya bisa dibilang hampir mustahil, tapi untungnya kabupaten disekitar Pekanbaru banyak memiliki tempat wisata alam.

Salah satunya adalah Air Terjun Pengantin Batu Dinding yg ada di kabupaten Kampar. Hanya selemparan lembing dari kota Pekanbaru, ternyata ada wisata alam yg menakjubkan seperti ini. Berlokasi di segitiga emas SCBD Desa Tanjung Belit *lebih tepatnya Desa Gema*, Kec. Kampar Kiri, Kab. Kampar, air terjun ini siap memanjakan pengunjung dengan daya tariknya.

The Map

Perjalanan dari Pekanbaru bisa ditempuh dengan elang sakti mobil/motor pribadi/pinjaman, kalau untuk angkutan umum mungkin bisa coba naik travel jurusan Lipat Kain *gak yakin jg sik*, dari sini silahkan tanya penduduk setempat ya karena minimnya informasi jika menggunakan angkutan umum menuju Air Terjun Batu Dinding ini. 75 km atau sekitar 2 jam perjalanan darat untuk sampai di Desa Gema. Jika berangkat dari Pekanbaru, silahkan ambil jalan melalui Jl. Kaharudin Nasution langsung menuju ke Lipat Kain.

Entrance Notes

2 Jam perjalanan tak bakal bosan, apalagi dengan pemandangan yg disajikan. Bergantian kebun karet, kebun sawit, hutan belukar, dan rumah muncul dibalik jendela. Oh ya mengingat jauhnya lokasi, persiapkan bekal yg cukup ya, entah itu emas batangan air minum maupun makanan ringan. Jangan ketinggalan juga perlengkapan mandi, sunblock, dan baju ganti. Kenapa musti bawa baju ganti ??? Baca terus sampe bawah ya …

Tak terasa sampai juga kami di Desa Gema setelah melawati jalan berliku tajam dan musti melawan teriknya udara Riau yg menyengat. Sebenarnya air terjun ini bisa dicapai dengan jalan darat juga, tapi karena kondisi jalan yg tdk memungkinkan dilalui elang sakti kendaraan, satu-satunya cinta yg terakhir kamu cara ya jalan kaki. Gak jauh kok, paling sekitar +/- 45 – 60 menit. Tapi kalo gak mau capek jalan dan sedikit ngeluarin modal, disediakan pengobatan alternatif lain kok, yakni dengan naik perahu pompong, ya sekitar 25 menitanlah menuju awal mula trekking kita.

Gema’s port

Pelabuhan Desa Gema bukan hanya buat yg mau berwisata ke Air Terjun Batu Dinding, tapi sepertinya memang pelabuhan penumpang buat penduduk diseberang sungai yg tak terjangkau atau jauh dari jalan darat. Nampak penumpang selain rombongan kami yg perahunya penuh dgn kebutuhan sehari-hari diangkut pake perahu pompong ini. Berhubung perahu yg kami gunakan agak lebih besar dari biasanya, tarifnya agak sedikit tinggi. Nanti siap-siap aja ya tawar menawar ama “sopirnya”.

Everyone on board

Menyusuri Sungai Subayang dengan alirannya yg tak begitu deras memberikan sensasi tersendiri. Percikan air yg menerpa muka dipadu angin yg berhembus jadi berasa bawa blower sendiri. Pemandangan menarik tersaji sepanjang aliran sungai, sebagian tempat ada yg dasarnya cukup dangkal sehingga bikin perahu sempat nyangkut. Beberapa kali kami berpapasan dgn penduduk yg memanfaatkan jasa perahu tadi. Ombak yg membentur dinding perahu pun menambah aliran adrenalin kami.

Path

Tak berapa lama sampai juga di tepi sungai tempat mulai melakukan trekking. Medannya cukup mudah, gak musti sampai  ahli parkour lah kalo lewat , dibeberapa tempat dijumpai jalanan agak berlumpur sisa hujan semalam, oh ya ada tempat buat sekedar melepas lelah juga. Setelah melewati jalan setapak yg cukup curam, sampailah kami di pinggir sungai berair jernih dgn batuan besar sbg pijakan ke jalan setapak didepan. Beberapa batang pohon besar yg tumbang jadi pijakan buat keseberang *berasa lagi senam keseimbangan*.

Steps

Sayup terdengar gemericik suara gendang air terjun dikejauhan. Kemudian tampaklah Air Terjun Pengantin Batu Dinding didepan mata. Tak terlalu tinggi sih sebenernya, ya daripada gak ada kan … *lalu ditampol pake duren*, tapi setelah usaha yg lumayan tadi, jadi terlihat lumayan juga.

Waterfall

Air yg dingin dan segar nampaknya mengundang kami untuk segera nyemplung ke kolamnya. Segar sungguh …

Floating thing …

Sebenarnya ada 3 air terjun di kompleks wisata Batu Dinding ini, tapi yg tertinggi ada ditempat yg kami tuju sekarang. Namanya Air Selancar. Kolam dengan kedalaman sekitar 4 m jadi tempat kami bermain air. Hati-hati ya kalo nyebur kolam ini, karena dasar kolam yg landai, pas nyampe tengah kolam langsung berubah dalam. Juga karena dasar kolam banyak batu-batu besar, kalo mau maen lompat-lompatan musti agak lebih beradablah ya, jgn kepalanya nyemplung duluan.

Pose

Gak lama kami maen air disana, selain dingin juga karena hari semakin sore, takut kemaleman sampe Pekanbaru. Kami pun kembali ke pelabuhan dgn sarana yg sama. Biarpun sudah mandi di air terjun tadi, gak sah kalo gak berbilas lagi. Setelah menumpang mandi di masjid tempat kami numpang parkir tadi *isinya kok numpang aja sik*, kami pun bergegas pulang ke Pekanbaru. Dan hari itu ditutup dengan pesta duren sesampainya di Pekanbaru …

Another shade of blue

The Verdict :

Dengan jarak yg tak terlalu jauh dari Pekanbaru, Air Terjun Batu Dinding ini bisa jadi alternatif liburan akhir pekan, apalagi kondisi jalan yg bisa dibilang bagus. Seharusnya tempat wisata ini bisa mendatangkan wisatawan yg lebih banyak lagi.  Terlebih jika dikelola dgn baik, bisa jadi andalan wisata Desa Gema itu sendiri. Karena nampaknya warga desa belum sadar wisata, dan dari wisata tersebut bisa menambah penghasilan mereka. Bisa juga seandainya ada dibikin paket wisata buat wisatawan di Pekanbaru yg pengen lihat wisata alam di Riau.

Dibeberapa tempat masih dijumpai sampah yg dibuang sembarangan oleh pengunjung, biarpun sudah tersedia tempat sampat disekitarnya. Memang udah bukan kesadaran lagi yg diminta, tapi keharusan menjaga kebersihan tempat wisata yg dikunjungi. Jadilah wisatawan yg bertanggung jawab …

*All pictures taken with Sapar‘s camera*

Water buffalos

Going back home

Riverview

Obstacle

Balance blocks

Lets go …

 

The pool

Like … whatever …

Playground

Boat man

More pictures here …

4 thoughts on “[Travel Story] Batu Dinding Waterfall

Leave a comment